Kamis, 21 November 2013

Hubungan Antara Pemuda dan Sosialisasi



Hubungan Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda

Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan nilai yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Sosialisasi

Sosialisasi yaitu suatu proses penanaman kebiasaan, nilai-nilai, dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam kehidupan suatu masyarakat. Para sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan disebabkan dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu dalam menjalani kehidupannya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.

Sosialisasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Kedua proses tersebut berlangsung, baik dalam lingkungan tempat tinggal maupun tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup, dan diatur secara formal oleh suatu tata aturan yang disepakati bersama.

Sosialisasi meliputi:

a.       Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.

b.      Sekolah
    Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.

c.       Teman bermain (kelompok bermain)
    Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.

d.      Media Massa
    Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.

e.       Lingkungan kerja
    Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.

Sosialisasi di bagi menjadi 2 yaitu :

1. Sosialisasi Primer

Sosiolog Peter L. Berger dan Luckman mengartikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap, ia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang tua menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas dalam lingkup komunitas terkecil, yaitu keluarga dan orang tualah yang paling banyak mengontrol kondisi anak. Kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dan anggota keluarga terdekatnya. Orang tua akan menjadi potret dan cermin bagi anak dalam mengembangkan kepribadiannya.

Pola hubungan segitiga abadi yang dibangun, yakni ayah, ibu, dan anak-anak dalam sebuah keluarga akan memberikan andil besar terhadap proses pengembangan potensi dan nilai-nilai melekat dalam kepribadian anak.

2. Sosialisasi Sekunder

Selain berinterkasi dalam komunitas terkecil yakni keluarga, seorang anak juga melakukan proses komunikasi dengan lingkungan masyarakat, baik itu teman sepermainan, teman sekolah, maupun masyarakat umum. Di sanalah terjadi proses sosialisasi yang kedua yakni sosialisasi sekunder.

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri atau kekhasan yang baru. Adapun dalam proses desosialisasi seseorang mengalami pencabutan atau pelepasan identitas diri lama yang sudah melekat dalam kepribadiannya.

Menurut para ahli

a.       .Koentjaraningrat
Sosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya.

b.      Bruce J. Cohen
Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota.

c.       Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang-orang di sekitarnya.

d.      Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.


Proses Sosialisasi

Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut.

v  Tahap persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: kata  makan yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang dialaminya.

v  Tahap meniru (Play Stage)

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).

v  Tahap siap bertindak (Game Stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

v  Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.




Sumber :
Buku Sosiologi Kelas 1
http://riszaksari-female91.blogspot.com/2011/11/pengertian-pemuda.html?m=1
http://mbahkarno.blogspot.com/2013/03/pengertian-sosialisasi-dan-jenis.html?m=1

Selasa, 08 Oktober 2013

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan



Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Tugas Soft Skill

1.analisis oleh anda tentang pertumbuhan penduduk dunia!
2.bagaimana hubungan antara kebudaayan dan kependudukan ?
3.jelaskan 7 unsur kebudayaan dan bagaimana cara memelihara unsur tersebut!
4.bagaimana hubungan kebudayaan dan kepribadian masyarakat?
5.apa yang di maksud kebudayaan barat? bagaimana cara kita sebagai bangsa indonesia menyaring kebudayaan barat tersebut?

Menurut analisis saya tentang pertumbuhan penduduk dunia
Menurut analisis saya tentang pertumbuhan dunia yaitu sudah sangat berlebihan dari seharusnya karena dari data-data yang saya tahu kalau luas daratan semakin berkurang itu di karenakan kelebihan kapasitas atau kelebihan penduduk di dunia ini jika tidak di tanggulangi itu sangat berbahaya bagi dunia

Hubungan antara kebudaayan dan kependudukan
Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide, yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu

7 unsur kebudayaan dan bagaimana cara memelihara unsur tersebut
1)      Sistem kepercayaan atau agama.
Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan pada masyarakat atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sekali pun.
2)      Ilmu pengetahuan
Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda pada setiap masyarakatnya.
3)      Sistem peralatan hidup dan teknologi
Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat produksi, senjata, dan sebagainya.
4)      Sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup
Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.
5)      Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di antaranya, sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem pekawinan.
6)      Sistem bahasa
Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya tidak ada masyarakat yang tidak memiliki bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.
7)      Kesenian
Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda dengan masyarakat lainnya
Ketujuh hal ini, oleh Clyde Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Catagories of Culture (dalam Gazalba, 1989: 10), disebut sebagai 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural universals).
Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan dalam setiap kebudayaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara eksistensi diri dan kelompoknya.

Hubungan kebudayaan dan kepribadian masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan antara masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan. Hubungan Masyarakat Dengan kebudayaan,Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan antara masyarakat dengan kebudayaan. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan
Jadi hubungan antara masyarakat dan kebudayaan hubungan keduanya sangat berhubungan dan tak bisa di pisahkan Masyarakat terbentuk dari Manusia dan Manusia yang di dalam masyarakat tersebutlah yang menciptkan kebudayaan baik itu kebudayaan yang kongkret maupun abstrak

Pengertian kebudayaan barat dan cara kita sebagai bangsa Indonesia
menyaring kebudayaan barat tersebut
Kebudayaan Barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Sebuah kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya
Budaya yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa jika tidak sesuai maka akan merusak kepribadian bangsa kita sendiri. Kita harus memfilter atau menyaring  budaya asing tersebut supaya kita tidak kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia

Sumber            :
  www.wikipedia.org
 www.Isnaenicandra.blogspot.com
 www.Anneahira.com/7-unsur-kebudayaan.htm